Masjid As Sa’adah atau yang lebih dikenal dengan sebutan Masjid Kubah Biru Ciater telah menjadi tempat wisata religi favorit di Ciater. Nama masjid ini diambil dari nama pemrakarsanya, yakni Alm. Hj. Elizabeth Sa’adah.
Masjid Kubah Biru berlokasi di kawasan Resort Lembah Sarimas. Masjid unik ini terletak sekitar 200 meter sebelum objek wisata Sari Ater. Meskipun berada di kawasan resort, namun tak menjadikan bangunan masjid ekslusif. Masjid Kubah Biru tetap dibuka untuk masyarakat umum.
Konsep Resort Lembah Sarimas memang berbeda dari kebanyakan penginapan lainnya. Pihak resort tidak hanya menyediakan fasilitas yang terkait dengan fungsi penginapan, tapi juga terdapat sarana pendidikan berupa Kubah Community College yang berdampingan dengan masjid.
Pesona Masjid Kubah Biru
Masjid ini memiliki arsitektur yang unik dan indah. Interior bangunan pada masjid juga sangat serasi dengan lingkungan alam di sekitarnya. Uniknya, dinding Masjid Kubah Biru Ciater ini didominasi dengan kaca tembus pandang. Apabila berada di dalam masjid, maka pengunjung dapat melihat pemandangan hamparan kebun teh yang berada di luar.
Begitupun sebaliknya, pengunjung dapat melihat interior ruangan saat berada di luar. Jika melihat dari luar, maka kubah biru masji akan terlihat seperti jamur. Desain yang seperti jamur ini memiliki makna mengayomi.
Di jaman dulu, masjid-masjid di Indonesia menggunakan arsitektural bangunan khas Nusantara. Ciri khasnya adalah menggunakan atap joglo (limasan), serta memiliki empat soko guru sebagai penopang atapnya. Berbeda dengan sekarang, masjid akan dirasa kurang lengkap jika tidak memiliki kubah sebagai atapnya.
Masjid Kubah Biru memiliki kubah besar bewarna biru yang sangat indah dan mencolok. Masjid ini dilengkapi dengan dengan tiga kubah masjid yang berbentuk bulat dan juga lima kubah yang berbentuk lonjong. Kubah masjid dilapisi keramik biru dengan aksen diagonal yang berbentuk mozaik indah membuat masjid semakin unik dan menarik.
Bentuk mozaik pada kubah masjid melambangkan keserasian, kesetaraan, serta kesatuan dalam pola pandang dan pola pikir. Keindahan lainya, adalah perpaduan warna dominasi kuning-putih dan warna kubah biru bercorak kuning sangat selaras dengan kondisi lingkungan yang penuh penghijauan.
Kemudian, terdapat jendela di bagian bawah tubuh kubah yang memiliki makna sebagai kesatuan beberapa pemikiran. Makna dari garis-garis biru yang saling bersilang dari bagian atas jendela menuju puncak melambangkan suatu kesatuan pemikiran yang bermuara di satu titik, yaitu kepada Allah.
Kubah dan pucuk menara Masjid Kubah Biru didominasi dengan warna biru tua dan juga kuning, yang mengandung arti semangat untuk maju, cerdas, kerja sama, serta mempunyai toleransi tinggi ke arah yang lebih baik. Hal unik lainnya adalah pada bentuk lancip empat pucuk menara. Pewarnaan serta bentuk menara dan kubah tersebut sedikit dipengaruhi oleh bentuk masjid bersejarah, Masjid Kul Syarif yang berada di Rusia.
Beribadah di MAsjid Kubah Biru, akan memberikan suasana tentram sekaligus dapat menikmati pemandangan hamparan kebun teh. Masjid ini tidak hanya digunakan sebagai tempat melaksanakan ibadah dan juga kegiatan keagamaan lainnya. Pihak resort juga memaksimalkan keberadaan masjid dengan membuat paket wisata religi satu bulan Ramadhan, yang terdiri dari i’tikaf, ceramah, dan pendampingan rohani.
Setaip hari, Masjid selalu di datangi pengunjung dari berbagai daerah. Mengingat keindahan dan kemegahannya, tentu tidak heran jika para pengunjung tak pernah bosan berada di sini. Selain memiliki keindahan arsitektur yang menawan, di sekitar masjid juga terdapat perkebunan teh yang asri. Pemandangan penghijauan tersebut dapat menyegarkan mata dan memberikan keteduhan hati.
