Indonesia memiliki masjid yang sering disebut sebagai bangunan yang layaknya ada dalam dongeng 1001 malam karena keindahannya. Masjid tersebut tepatnya berlokasi di Tuban dan bernama Masjid Agung Tuban.
Dijuluki pula sebagai masjid terindah di Jawa Timur, masjid ini menjadi megah dan indah setelah adanya renovasi besar-besaran pada tahun 2004 yang menghabiskan dana hingga Rp17,5 miliar. Tentu ini bukan anggaran yang sedikit.
Masjid yang terletak di bagian alun-alun Tuban serta dekat dengan makam Sunan Bonang ini memiliki keindahan yang tidak kalah dengan masjid-masjid lain di Indonesia.
Keindahan Masjid Agung Tuban
Masjid yang beralamatkan di Jalan Bonang, Kutorejo, Kecamatan Tuban, Kabupaten Tuban ini sangat strategis karena berada di pusat kota serta dekat dengan situs sejarah.
Masjid ini memiliki arsitektur yang memadukan unsur budaya dari beberapa negara seperti Turki, Arab, dan juga India. Bangunan utama masjidnya diapit oleh empat menara yang terletak di setiap penjuru masjid. Selain itu, terdapat pula serambi di depan bagian kanan dan kiri sekaligus dua menara yang tingginya melebihi empat menara yang lain.
Jika dilihat dari menaranya, masjid akan terlihat seperti Blue Mosque yang ada di Turki, namun dari kubahnya masjid ini juga terlihat seperti Taj Mahal yang ada di India.
Keindahan masjid ini juga dilengkapi dengan berbagai ornamen dan polesan yang cantik dan detail, keramik yang indah, serta tembok yang dipenuhi dengan ukiran dan kubah yang tak kalah indah dengan warna catnya yang terang.
Keberadaan masjid ini memang tidak bisa dipisahkan dengan Sunan Bonang karena masjid ini menjadi saksi sejarah atas keberhasilan dakwahnya. Sebelum menjadi Masjid Agung, sebelumnya masjid ini dikenal sebagai Masjid Jami’ Tuban dan telah dibangun sejak abad ke-15 Masehi.
Masjid ini pertama dibangun pada masa pemerintahan Bupati Tuban ke-7, yaitu Adipati Raden Ario Tedjo dan telah mengalami beberapa kali renovasi dan perluasan. Renovasi pertama dilakukan oleh Bupati ke-35 yaitu Raden Toemengoeng Koesoemodiko pada tahun 1894.
Renovasi kala itu menggunakan bantuan arsitek yang berkebangsaan Belana bernama BOHM Toxopeus, seperti yang tertulis pada prasasti di depan masjid. Renovasi berikutnya pada tahun 1985 hingga pada tahun 2014, dilakukan renovasi total untuk memperluas dan memperindah masjid.
Meski telah dibangun sejak abad ke-15, arsitekturnya justru tidak terpengaruh dengan budaya Jawa yang pada umumnya membuat atap tumpang atau bersusun tiga. Akan tetapi, arsitektunya dipengaruhi corak India, Timur Tengah, hingga Eropa. Dari dulu hingga kini pun, bangunannya terbagi menjadi dua bagian yaitu bangunan utama dan serambi.
Selain dari segi arsitektur, masjid ini memiliki keunikan lain yaitu adanya beberapa benda peninggalan Wali Songo. Benda-benda tersebut antara lain adalah Al-Quran kuno yang dibuat dari kulit, pusaka, keramik dari CIna, bahkan hingga sarkofagus. Namun, benda-benda itu kini disimpan di dalam Museum Kembang Putih.
Untuk menuju ke Masjid Agung Tuban, anda bisa melewati jalur utama yaitu dari Jalan Kragan-Rembang-Surabaya lalu ke Jalan Tuban-Gresik. Karena lokasinya berada dipusat kota serta dengan arsitektur yang mencolok, maka masjid ini akan sangat mudah ditemukan.
Namun, Anda juga bisa melalui jalan alternatif jika ingin menghindari macet, yaitu melewati Jalan KH. Agus Salim atau Jalan AKBP Suroko. Jika jalanan lancar, hanya diperlukan waktu kurang lebih 11 menit dari Tuban untuk mencapai masjid.
Masjid Agung Tuban bisa menjadi salah satu destinasi wisata religi jika berkunjung ke Tuban. Dengan keindahan dan kemegahan arsitekturnya, Anda bisa mengabadikan setiap sisinya ke dalam foto.
Meskipun menjadikan masjid sebagai salah satu tujuan liburan, jangan lupa bahwa masjid ini adalah sebuah tempat ibadah, sehingga selain melaksanakan ibdah Anda juga harus menjaga sikap dan tidak mengganggu orang lain yang sedang beribadah.