Masjid Sunda Kelapa bukanlah masjid dengan desain yang umum Anda temui. Dengan simbol-simbol yang unik, masjid ini mematahkan arsitektur umum masjid di Indonesia. Berlokasi di Jakarta Pusa tepatnya di Jln Taman Sunda Kelapa No. 16 Menteng, masjid ini sudah dibangun sejak tahun 1966 oleh Ir. Gustaf Abbas, seorang arsitektur lulusan ITB.
Selain itu, masjid ini memiliki luas sekitar 9920 meter persegi dan dapat menampung jamaah hingga kurang lebih berjumlah 4424 jamaah.
Masjid Sunda Kelapa yang Unik
Berbeda dengan masjid pada umumnya, tidak ditemukan kubah maupun bedug di Sunda Kelapa. Bahkan simbol atau desain yang sering ada pada masjid seperti bulan atau bintang pun tidak ditemukan di sini. Bentuk menaranya pun juga tidak kalah unik.
Masjid ini memiliki bangunan yang menyerupai perahu. Perahu merupakan simbol bahwa Sunda Kelapa dulunya merupakan pelabuhan besar bagi saudagar muslim untuk berdagang sekaligus menyebarkan agama Islam.
Perahu juga bisa dikatakan sebagai simbol kepasrahan. Seperti muslim yang sedang duduk bersila dengan tangan yang menengadah, yaitu berdoa mengharapkan rahmat dan juga kasih sayang dari Allah SWT.
Dibangunnya masjid ini sangat membantu umat islam sekitar karena sebelumnya hanya ada gereja yaitu Gereja Protestan Paulus. Setelah pemberontakan G30S, masyarakat khususnya yang di Menteng merindukan kehidupan Islami hingga dibangunlah masjid ini.
Kala itu, terdapat dua pilihan tempat untuk membangun masjid, yaitu di Stadion Menteng atau Viosveld yang kini menjadi Taman Menteng dan Taman Sunda Kelapa. Gubernur DKI saat itu, Ali Sadikin, memberikan tanah lapang di milik TK dan SD Kepondang untuk dibangun masjid.
Masjid Sunda Kelapa berusaha mengadopsi fungsi dan pengolaan masjid zaman rasul yaitu untuk spiritual dan sosial. Selain sebagai tempat ibadah, pengelola masjid memberikan berbagai program kajian Islam setiap harinya.
Bagi yang sering melaksanakan puasa Senin-Kamis pun, disediakan buka puasa secara gratis yang diikuti pengajian. Masjid juga selalu ramai oleh jamaah jika diadakan I’tikaf atau berdiam diri di masjid.
Untuk fungsi sosialnya, masjid menyediakan ruang yang bisa digunakan untuk resepsi pernikahan. Terdapat ruang yang dinamakan Aula Sakinah yang dapat menampung hingga 700 orang dan bisa digunakan untuk jamuan makan.
Selain itu, terdapat pula ruangan khusus untuk rapat yang bisa digunakan oleh 60 orang dan juga ruangan seminar yang bisa menampung hingga 150 orang.
Fasilitas masjid ini juga tidak kalah lengkap karena dilengkapi dengan layar bagi jamaah yang posisinya tidak bisa melihat khatib secara langsung. Sound system yang tersedia pun juga terbilang modern dan ruangan dilengkapi AC atau kipas angin.
Untuk parkir, lahannya cukup luas muat hingga 500 mobil dan atau 600 sepda motor. Demi kenyamanan ibadah, terdapat rak penitipan sepatu yang selalu siap untuk digunakan sejumlah 300 serta adanya 72 keran wudhu dan 30 kakus duduk.
Kantor dan staf operasional masjid juga siap sedia untuk melayani jamaah seminggu penuh dari pukul 08.00 hingga 20.00 WIB.
Masjid Sunda Kelapa berlokasi strategis di kawasan elit Menteng di pusat Jakarta. Tepat berada di belakang Kantor BAPPENAS (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional) dan tidak jauh dari Taman Suropati. Bahkan, masjid juga dekat dengan rumah dinas Gubernur Jakarta dan wakil presiden.
Untuk sampai ke masjid ini Anda bisa menggunakan kereta atau bis ataupun dengan kendaraan pribadi. Staisun terdekat dari masjid adalah Satsiun Cikini sedangkan terminal terdekat adalah Terminal Manggarai.
Dengan bangunan yang cukup unik dan masih terjaga hingga sekarang karena tidak terlalu mengalami peubahan, maka masjid ini menjadi salah masjid yang patut untuk dikunjungi. Jika anda sedang berada di sekitar lokasi masjid, maka sempatkanlah untuk mampir sejenak.