Masjid Agung Jember atau yang lebih dikenal masyarakat Jember sebagai Masjid Al-Baitul Amien menjadi salah satu masjid tertua di Kota Jember. Masjid Al Baitul Amin memiliki sejarah panjang dalam pembahasan masjidnya. Lokasi Masjid Agung Jember berada di Pusat Kota Jember, Provinsi Jawa Timur. Sebagai sebuah masjid agung tentunya masjid ini mempunyai bangunan yang sangat megah dan besar. Sehingga Masjid Agung Jember menjadi tempat para jamaah yang akan beribadah di Masjid ini bisa tertampung semua. Sekaligus menjadi sebuah ikon religi yang menarik di Jember sendiri. Terutama Provinsi Jawa timur yang lebih dikenal sebagai basis berdirinya pesantren terkemuka dan munculnya ulama besar di daerah ini. Keunikan dari masjid ini terletak pada gaya bangunan yang ditampilkan. Arsitektur masjid ini sangat berbeda dari kebanyakan masjid yang ada ciri khas paling mencolok ialah bagian bangunan kubahnya.
Keistimewaan Masjid Agung Jember
Keunikan dari bagian kubah Masjid Agung Jember bisa dilihat secara keseluruhan. Dalam setiap pintu masuk yang ada di masjid ini memiliki berbagai ciri khas. Selain itu, ada tiang penyanggah bagian luar kubah yang dirancang lepas hingga ke tanah. Kalau dilihat tiang yang berdiri kokoh untuk menopang masjid ini seperti jalan menuju Masjid Agung Jember. Karena tiang yang besar dan mempunyai bagian tulang yang dikonsep sangat menarik. Sehingga dapat memanjakan mata para pengunjung maupun para jamaah. Apalagi, tiga di antaranya yang saling berdempetan. Jadi pada bagian ini telah tersimpan simbol kemapanan dari umat Islam yang senantiasa harus mempererat tali silaturahmi dengan sesama. Ketika masuk ke Masjid Agung Jember ini akan ada kubah berjumlah 7 buah. Kubah ini dibangun secara bertumpuk. Sehingga berbentuk sangat besar daripada kubah di masjid lainnya. Bagian kubah induknya menjadi ruang utama, sedangkan empat kubah lainnya yang ada di sisi kanan maupun kiri kubah utama ini berfungsi menjadi ruang tambahan
Sedangkan pada bagian kubah keenam maupun ke tujuh berfungsi sebagai tempat berwudhu Ikhwan dan Akhwat yang akan menunaikannya sholat. Angka tujuh dalam kubah Masjid Agung Jember ini mempunyai filosofi tersendiri. Angka tujuh berarti menggambarkan tentang penciptaan alam semesta maupun dengan jumlah tingkatan langit serta bumi. Jika masuk ke kubah utama maka akan menemukan sebuah plafon yang cukup banyak. Dimana jumlah plafon tersebut berjumlah 17 buah. Plafon yang ditopang oleh pilar ini menggambarkan tentang tanggal diturunkannya Al-Qur’an pada tanggal 17 ramadhan. Dinding yang dihiasi oleh tulisan kaligrafi juga berisi perintah untuk mengerjakan rukun Islam.
Bagian desain bangunan Masjid Agung Jember sendiri menghabiskan jumlah uang total sebesar 1 miliyar rupiah. Dengan desain yang cukup mewah ini membuat terobosan terbaru dalam arsitektur agama Islam Indonesia yang lebih cenderung bermain pada relief, ukiran maupun bentuk kubah bulatnya. Secara keseluruhan masjid ini dipayungi oleh sebagian besar kubah. Bisa dilihat dari luar terlihat bangunan masjid ini seperti tidak berdinding. Masjid ini menonjolkan segi keislaman dan keindahan arsitektur modern masa kini. Seperti diketahui bahwa Masjid Agung Jember ini dulunya dibangun sejak zaman kolonial Belanda dahulu di sebelah selatan jalan raya. Belum jelas siapa yang membangun masjid ini dan kapan mulai dibangun. Namun, diketahui bahwa masjid ini pernah mengalami renovasi pada 1939 silam. Bangunan masjid yang baru dibangun dan diresmikan pada tanggal 3 Mei 1976 oleh Menteri Agama RI, Prof. KH. Mukti Ali.
Demikian beberapa cara mengenai Masjid Agung Jember yang mempunyai keunikan dari segi arsitektur kubahnya yang berjumlah 7.